SHALAT TAHAJUD
Shalat tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. Shalat tahajjud termasuk shalat sunnat mu'akad (shalat yang dikuatkan oleh syara'). Shalat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.
Dalam karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang subjek tahajjud sebagai berikut:
Suruhan untuk Nabi Muhammad, Allah swt berfirman sebagai berikut:
Perintah ini secara khusus ditujukan kepada Muhammad, tetapi juga mengacu kepada semua Muslim, karena Muhammad adalah teladan yang sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.
Selain itu, melakukan shalat Tahajjud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah. Dalam memuji mereka yang melakukan shalat malam, Allah berfirman:
Dalam Hadits
"Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdo'a), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu Shubuh." (Al Hadits).
Salat tahajjud dapat dilakukan kapanpun pada malam hari setelah tidur walau hanya sesaat.[1] Namun waktu paling utama untuk melakukannya adalah pada sepertiga akhir malam (pukul 1 dinihari sampai masuk waktu fajar. Walaupun begitu, salat tahajjud dapat dilaksanakan sejak setelah selesai salat isya sampai pukul 10 malam (sepertiga malam pertama) dan pada pukul 10 malam sampai 1 dinihari (sepertiga malam kedua).
Pada mula-mula, shalat ini diwajibkan oleh Allah, pada firmannya di Surah Al-Muzzammil:
Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surat ini,Allah Yang Maha Adil memberi keringanan. Hukumnya menjadi sunah.
Shalat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga.[3] Selain itu, shalat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, di mana bagi orang yang mendirikan shalat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan di atas shirat bagaikan kilat.[2]
Ketika menerangkan shalat tahajjud, Nabi Muhammad SAW bersabda, Shalat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan Tuhan, kecintaan para malaikat, sunah para nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para setan, senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari kiamat, ketika pada hari kiamat shalat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surga...[3][4]
Shalat tahajud memiliki 13 rukun yang wajib diikuti, karena rukun ini adalah syarat sahnya shalat. Berikut rukun shalat tahajud:
- Niat
- Berdiri (bagi yang mampu)
- Takbiratul ihram
- Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat
- Rukuk
- tuma’ninah
- Iktidal setelah rukuk dan tuma'ninah
- Sujud dua kali dengan tuma'ninah
- Duduk antara dua sujud dengan tuma'ninah
- Duduk dan membaca tasyahud akhir
- Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir
- Membaca salam
- Tertib
Selayaknya setelah sholat kita akan memohon ampun dan ridho dari Allah SWT dengan memanjatkan dzikir doa.
Dzikir setelah Tahajud.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullôhal ‘azhîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaih.
Artinya: Saya memohon kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan selain Dia Yang Hidup dan Berdiri dan saya bertobat kepada-Nya.
Adapun doa yang biasanya dibaca setelah sholat tahajud adalah sebagai berikut.
اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allaahumma Laka Aslamtu, Wa Bika Aamantu, Wa ‘Alaika Tawakkaltu, Wa Ilaika Anabtu, Wa Bika Khaashamtu, Wa Ilaika Haakamtu, Faghfirlii Maa Qaddamtu, Wa Maa Akh-Khartu, Wa Maa Asrartu, Wa Maa A’lantu, Wa Maa Anta A’lamu Bihiminnii. Antal Muqaddimu, Wa Antal Mu’akhkhiru, Laa Ilaaha Illaa Anta, Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah.
Artinya:
Ya Allah! Hanya kepada.Mu lah aku berserah diri, hanya kepada.Mu lah aku beriman, hanya kepada.Mu lah aku bertawakkal hanya kepada.Mu lah aku kembali, hanya dehgan.Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada.Mu lah aku berhukum. Oleh Sebab itu ampunilah segala dosaku, yang sudah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau, dan Tiada daya upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar